MAKALAH KOMPONEN ARSITEKSTUR DSS
Nama
: Tia Choirun Nisa
Nim : 201431160
Kelas : F
Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta
2017/2018
KATA
PENGANTAR
Assalamuálaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Makalah ini yang berjudul “Komponen Arsitektur DSS (Decision Support System)”guna
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Pendukung KeputusanTerima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Bapak Hengki Sikumbang, S.E., MMSI selaku dosen Mata Kuliah Sistem Pendukung Keputusan serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Wassalamuálaikum wr.wb
Jakarta,
10 April 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
Cover.......................................................................................................i
Kata
Pengantar........................................................................................
ii
Daftar
isi...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................1
B. Rumusan
Masalah..............................................................................3
C. Tujuan
dan Kegunaan.........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Decision Support
System....................................................4
B.
Perkembangan Decision Support
System.............................................6
C. Komponen
Decision Support System..................................................7
D. Tujuan Decision
Support System..........................................................8
E. Peran
Decision Support System dalam SIM.........................................9
F. Jenis
Decision Support
System............................................................11
G. Kelebihan dan
Kekurangan Decision Support System .........................13
H. Dampak
Pemanfaatan Decision Support System..................................14
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti pada saat ini, perkembangan
teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis yang ada. Suatu
bisnis tidak lagi hanya dijalankan dengan mengandalkan cara konvensional
(produksi-distribusi-penjualan) semata, karena harus ada suatu strategi baru
agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan bisnis yang sejenis lainnya.
Untuk mendukung suatu bisnis yang dijalankan, banyak sekali teknologi yang
dikembangkan seperti Sistem Informasi. Salah satu jenis sistem informasi
seperti Transactional Processing System (TPS), sangat berperan besar dalam
menjalankan bisnis dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, bahkan
secara langsung dapat mendukung kelancaran jalannya bisnis tersebut.Salah satu
jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan
adalah Decision Support System atau disingkat DSS. ).
Melalui
ilustrasi di atas, dapat diketahui peran dari TPS yang mempunyai fungsi untuk
menjalankan bisnis. Jika hanya mengandalkan TPS, maka tidak akan diketahui
perkembangan bisnis yang dijalankan, apakah meningkat atau menurun secara
drastis. Kemudian yang menjadi permasalahan yaitu bagaimana dapat mengamati setiap
perkembangan bisnis yang dijalankan atau sistem seperti apakah yang dapat
meningkatkan kualitas bisnis yang dijalankan ? Jawaban pertanyaan tersebut
adalah diperlukan “Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS)”.
Kenapa
harus menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu sistem yang menyediakan
fasilitas untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis akan lebih berkualitas dengan
melihat keadaan bisnis yang sedang berjalan dan data-data dari luar perusahaan
serta data-data privat dari pengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan bahwa “DSS
menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam
memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan
periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Dalam
banyak kasus, berbagai sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk membuat
keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik. Sistem
pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan
ini.
Sistem
informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana
system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision
Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970.
Keefektifan
dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system
informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS
ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam
mengambil suatu keputusan.
DSS
ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen
dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya
adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus
dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai
minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan
kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif
singkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
makalah yang saya buat akan membahas tentang:
1. Apa
yang dimaksud dengan Decision Support System ?
2.
Bagaimana Perkembangan Decision Support System ?
3. Apa
saja komponen dari Decision Support System ?
4. Apa
tujuan Decision Support System ?
5. Apa
peran Decision Support System dalam Sistem Informasi Manajemen ?
6. Apa
saja Jenis – Jenis Decision Support System ?
7.
Bagaimana cara penggunaan informasi dari Decision Support Sytem ?
8. Apa
saja kelebihan dan kekurangan dari Decision Support System ?
9. Apa
dampak pemanfaatan dari Decision Support System ?
C. Tujuan dan Kegunaan
Dari rumusan masalah di atas dapat
disimpulkan tujuan dan kegunaan dari makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan DSS.
2.
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan DSS dari tahun ke tahun.
3.
Untuk mengetahui komponen yang ada di dalam DSS.
4.
Untuk mengetahui tujuan dari DSS.
5.
Untuk mengetahui peran DSS dalam Sistem Informasi Manajemen.
6.
Untuk mengetahui jenis-jenis DSS.
7.
Untuk mengetahui cara penggunaan informasi dari DSS.
8.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekuragan dari DSS.
9.
Untuk mengetahui dampak pemanfaatan dari DSS.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Decision Support System
Decision Support System (DSS) merupakan salah satu produk perangkat lunak yang
dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambil
keputusan. Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai
“second opinion” atau “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan sebelum seorang manajermemutuskan kebijakan tertentu.
Pendekatan yang paling sering digunakan dalam proses perancangan sebuah DSS
adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain
dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya , diharapkan system ini dapat
merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenasrnya. Hal yang
perlu ditekankah adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation
research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum),
saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di
atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis
– yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalah dan manaje-men yang
dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model
matematika).
Contoh-contoh
klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s
theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain
sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam
aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah
disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus
sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga
membutuhkan kecanggihan komputer. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan
cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague
et.al., 1993):
1.Sistem
yang berbasis komputer.
2.Dipergunakan
untuk membantu para pengambil keputusan
3.Untuk
memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi
manual.
4.Melalui
cara simulasi yang interaktif.
5.Dimana
data dan model analisis sebagai komponen utama.
Adapun
Prinsip Dasar DSS adalah sebagai berikut :
1)
Struktur MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak
terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat
sebagai besar masalah berada.
2)
Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer
dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung
jawab atas bagian yang tidak terstruktur.
3)
Efektivitas Keputusan waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi
manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
B.
Perkembangan Decision Support System
Secara umum, sistem informasi merupakan suatu kumpulan dan
komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan
proses penciptaan dan pengaliran informasi. Jogiyanto (2001) menyatakan bahwa
sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan
atau aturan yang diorganisasikan untuk mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sebuah sistem
informasi merupakan suatu kumpulan atau seperangkat komponen yang berhubungan
dan mendukung fungsi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan pendistribusian
informasi. Hasil dari proses tersebut digunakan pihak manajemen sebagai suatu
dasar dalam pembuatan keputusan organisasi. Selain itu, sistem informasi yang
baik juga dapat membantu dalam hal analisis dan visualisasi masalah dalam
penciptaan produk baru.
DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang
berbasis tabel atau spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca
data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam
“mengkutak-katik” (mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya
akan ditampilkan dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan
ini, biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan
aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet,
Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan
lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data
dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang
diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan
= artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat
dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.
C.
Komponen Decision Support System
Secara
garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
1.
Database
2.
Model Base
3.
Software System
Sistem
database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik
yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk
keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model
yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika
sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk
di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,
batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
Kedua
komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga (software
system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang
“dimengerti” komputer.
Contohnya
adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS
(Object Oriented Database Management System) untuk memodelkan struktur data.
Sedangkan MBMS (Model Base Management System) dipergunakan untuk
mere-presentasikan masalah yang ingin dicari pemecahannya. Entiti lain yang
terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management
System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog”
interaktif antara computer dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.
D.
Tujuan Decision Support System
Perintis DSS yang lain Peter G. W. Keen, bekerjasama dengan
Scott Morton mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Tujuan-tujuan
ini berhubungandengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktur masalah,
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. Mereka percaya bahwa DSS harus:
1.
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
2.
Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan
tersebut
3.
Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya
peningkatan efisiensi.
Decision
Support System tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat
diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung
jawab atas bagian yang tak terstruktur – menerapkan penilaian atau intuisi, dan
melakukan analisis.
Manajer
dan komputer bekerjasama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan masalah
yang berbeda di area semi terstruktur yang luas.
Tujuan
dari DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin.
Waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama
menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik. Ketika membuat keputusan,
manajer tidak selalu mencoba yang terbaik. Sejumlah model matematika akan
melakukannya untuk manajer. Namun, dalam banyak kasus manajerlah yang harus
memutuskan alternatif mana yang terbaik. Manajer mungkin saja menghabiskan
waktu ekstra untuk memperluas solusi sehingga mencapai optimum, tetapi
ketelitian yang meningkat senilai dengan waktu dan usaha yang telah
dikeluarkan. Manajer menggunakan pertimbangan dalam menentukan kapan suatu
keputusan akan berkontribusi pada suatu solusi masalah.
E.
Peran Decision Support System dalam SIM
Decision
Support System banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan.
Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS guna membantu mempertajam
proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu
organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya
koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang
lebih akurat. Beberapa alasan DSS digunakan dalam suatu perusahaan:
1.
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
2.
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
3.
Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah
operasi-operasi bisnis.
4.
Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam
hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di yang benar-benar
menguntungkan.
Penggunaan
DSS dimaksudkan untuk membantu manajer tingkat tinggi dan menengah dalam
mengambil keputusan yang bukan merupakan operasi rutin. DSS mampu melakukan
penyerapan informasi dari basis data, rekonfigurasi data, kalkulasi, analisis
statistik, optimasi, analisis statistik nonprobabilistik (what if analysis),
dan why analysis yang dilakukan melalui program Artificial Intelegent. Oleh
karena itu, penggunaan DSS ini dengan tepat akan meningkatkan efektivitas
keputusan yang dibuat manajer dan mendorong efisiensi dari proses pembuatan
keputusan tersebut. Jadi, DSS akan dapat menciptakan suatu dimensi dukungan
bagi pengambilan suatu keputusan baik yang bersifat taktik maupun strategik.
Dukungan
informasi kepada manajer diberikan melalui pengumpulan data dan penerbitan
laporan. Dari sisi input, data non rutin dan transaksional sebagian besar
diperoleh dari sumber-sumber luar.
Di
sisi output, laporan khusus dan laporan rutin dapat disediakan tepat pada
waktunya. Jadi, seorang manajer atau decision maker lainnya yang menggunakan DSS
akan memperoleh laporan dari sistem laporan yang relevan, seperti contohnya
laporan profitabilitas. Namun mereka juga dapat meminta laporan khusus dari DSS
ini melalui terminal atau microkomputer.
Selanjutnya
seorang manajer yang menggunakan DSS dapat menggunakan model-model untuk
eksperimen secara interaktif dengan data yang relevan, misalnya dengan mengubah
nilai dari faktor-faktor tertentu dan mengamati hasil-hasilnya. DSS
memungkinkan manajer untuk memperoleh berbagai perspektif mengenai situasi masalah
rumit dan melaksanakan interaksi dari faktor-faktor yang signifikan. Seorang
manajer dengan demikian dapat menemukan dan mengevaluasi dengan cara yang lebih
baik terhadap pilihan keputusan alternatif (Wilkinson et al., 2000).
DSS
berperan penting bagi manajer dalam membantu dalam meningkatkan efektivitas
proses pengambilan keputusan. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek
fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan
dengan kebutuhan pemakai.
Komputer
saat ini merupakan salah satu business partner yang paling dekat dengan fungsi
marketing dan menjadi bagian integral fungsi tersebut. Dalam beberapa tahun
terakhir, perusahaan telah melakukan puluhan miliar dolar dalam menerapkan
sistem software manajemen hubungan pelanggan, seperti untuk memfasilitasi
keputusan terkait sumber daya di bidang pemasaran. Apabila pengambilan
keputusan tersebut tidak dilakukan secara hati-hati, maka sistem pengambilan
keputusan individu dan organisasi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Situasi ini menyebabkan banyaknya peluang untuk penelitian mengenai kegunaan
DSS di suatu perusahaan.
F.
Jenis – Jenis Decision Support System
Aplikasi
DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana
(quick-hit DSS) sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS).
“Quick-Hit DSS” biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar
menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yang disediakan
oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS).
Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan
segera penyelesaiannya. Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau
pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk
melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada
sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah.
Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah
fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki
fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran
tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan
besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.
Usaha
berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakukan oleh Steven L. Alter.
Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan
pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi
enam jenis DSS, yaitu :
•
Retrive information element (memanggil eleman informasi)
•
Analyze entries fles (menganali semua file)
•
Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
•
Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
•
Propose decision (menawarkan keputusan )
•
Make decisions (membuat keputusan)
Jenis-jenis
DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1.
Mengambil elemen-elemen informasi.
2.
Menganalisis seluruh file.
3.
Memperkirakan akibat keputusan
4.
Menyiapkan laporan dari berbagai
file.
5.
Mengusulkan keputusan.
6.
Membuat Keputusan.
Adapun
fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer
tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model
DSS terdiri dari:
1.
Model matematika.
2.
Database
3.
Perangkat Lunak
Yang
melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti: Hardware, Software,
Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.Menurut Herbert A. Simon keputusan
berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan keputusan terprogram pada satu
ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung lainnya.
1)
Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu
prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut
tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yg baru) tiap kali terjadi.
2)
Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang
konsekuen. Tidak ada metode yg pasti utk menangani masalah ini belum pernah ada
sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit,
atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
G.
Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System
Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa
keuntungan- keuntungan bagi pemakainya. Menurut Turban (1995: 87) maupun McLeod
(1995: 103) keuntungan-keuntungan tersebut meliputi:
1.
Memperluas kemampuan pengambil
keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan.
2.
Menghemat waktu yang dibutuhkan
untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan
tidak terstruktur.
3.
Mampu memberikan berbagai alternatif
dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan
masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai
stimulan dalam memahami persoalan.
4.
Memperkuat keyakinan pengambil
keputusan terhadap keputusan yang diambilnya.
5.
Memberikan keuntungan kompetitif
bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya.
Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support system juga
memiliki beberapa kelemahan antara lain :
1.
Sulit dalam memodelkan sistem bisnis
2.
Mungkin akan menghasilkan suatu
model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
3.
Dibutuhkan kemampuan matematika yang
tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih kompleks.
H.
Dampak Pemanfaatan Decision Support System
Dampak
dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain:
1)
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
2)
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
3)
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
4)
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan
dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
5)
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer
yang kurang berpengalaman.
6)
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
7)
Fasilitas untuk mengambil data, dapat memberikan kesempatan bagi beberapa
manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
8)
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian di atas mengenai DSS, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Sistem ini memberikan dukungan bagi
pengambil keputusan, terutama dalam situasi semi-terstruktur atau
tidak-terstruktur.
2.
Sistem ini memberikan dukungan untuk
berbagai tingkatan manajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke
tingkat manajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
3.
Decision Support System memberikan
dukungan untuk beragam tipe dan proses pengambilan keputusan yang harus
dilakukan.
4.
Decision Support System dapat
beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel pengguna dapat menambah, menghapus,
mengkombinasikan, mengubah, atau menata kembali elemen-elemen dasar.
5.
Tampilan Decision Support System
akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yang besar, dan dirancang agar
dapat interaktif sehingga mudah untuk digunakan.
6.
Decision Support System mampu untuk
meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan,
ketepatan waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses
pengambilan keputusan.
7.
Pengambil keputusan memiliki kendali
yang lengkap atas seluruh langkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan
masalah.
DAFTAR PUSTAKA
https://intanps89.wordpress.com/tag/decision-support-system-dss/
http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/
http://fajarilhamsyah06111137.blogspot.co.id/2008/06/pengertian-dss-decision-support-system.html
http://simstekpi06111043.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-decision-support-system.html
http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/11/24/pemanfaatan-decision-support-system-dss-sebagai-market-basket-analysis-studi-kasus-pada-pt-coca-cola-amatil-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar